1. PRODUSEN DAN FUNGSI PRODUKSI
Produsen adalah suatu kelompok/organisasi/perorangan
yang memproduksi atau mengahasilkan suatu barang/jasa yang dapat digunakan oleh
pihak konsumen. Pada produksi, memiliki fungsi yang berkaitan dengan input dan
output yang dihasilkan.
Fungsi produksi ini membatasi pencatatan
profit maksimum karena keterbatasan teknologi dan pasar di mana ini akan
mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output.
Fungsi produksi ini dapat tulis secara matematis sebagai berikut:
X = f(a,b,c)
X itu berarti output yang di hasilkan. Sedangkan a, b, c adalah input yang
digunakan.
2. PRODUKSI OPTIMAL
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep
efisiensi ekonomis atau
efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini.
Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien
apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi
optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui
fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output.
Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis :
p = PY.Y -Px.X,
di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini.
Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien
apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi
optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui
fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output.
Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis :
p = PY.Y -Px.X,
di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
3. LEAST COST COMBINATION
least cost combination adalah menentukan
kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi
yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
B. ONGKOS DAN PENERIMAAN
Secara umum ongkos dapat diartikan biaya,
jika kita sudah menyebut “ongkos produksi”, maka bisa diartikan sebagai “semua
pengeluaran yang dilakukan oleh produsen untuk untuk memperoleh hasil
produksi”. Kita bisa bedakan ongkos menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Total Fixed Cost
Biaya yang sifatnya tetap, dan tidak di
pengaruhi oleh faktor faktor lain seperti sewa gedung, dll.
2. Total Variable Cost
Biaya yang berubah – rubah sesuai dengan
faktor – faktor yang dibutuhkan, seperti tenaga kerja, dll.
3. Total Cost
Adalah penjumlahan rata – rata biaya tetap
dengan rata – rata biaya yang berubah.
Ketiga di atas adalah macam – macam
daripada ongkos, kemudian jika untuk “ongkos produksi” kita bisa membedakannya
menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Ongkos Produksi Jangka
Pendek
Ongkos dalam bagian ini meliputi semua
biaya produksi yang di keluarkan dalam waktu dekat, misalnya sewa gedung, biaya
untuk bahan baku, biaya untuk peralatan mesin, biaya tenaga kerja, dll. Jadi
dapat di simpulkan bahwa di dalam bagian ini sudah termasuk ongkos tetap maupun
ongkos bergerak.
2. Ongkos Produksi Jangka
Panjang
Dalam bagian ini, yang di maksud ongkos
produksi jangka panjang adalah semua biaya yang nantinya akan di keluarkan
untuk keperluan memajukan produksi. Jadi biaya yang ada di dalam sini semua
bersifat variable atau bergerak.
Setelah Ongkos sudah kita bahas, setelah
itu adalah penerimaan (Revenue), dimana secara umum penerimaan adalah
pemasukan. Jika kita sudah bicara “penerimaan produksi”, maka bisa kita simpulan
bahwa penerimaan produksi adalah semua hasil migrasi yang telah terjual
dikurangi ongkos produksi baik ongkos bergerak maupun tetap.
Penerimaan dapat dibedakan menjadi 3
bagian yaitu :
1. Total Penerimaan
(Total Revenue)
Semua penerimaan dari
hasil penjualan.
2. Total Penerimaan Rata –
Rata (Average Total Revenue)
Lebih spesifik lagi sampai pada masing –
masing produk. Jadi pengertiannya adalah rata – rata dari penjualan produk yang
dapat kita ketahui nilainya dari total penjualan dibagi dengan jenis – jenis
produk yang sudah terjual.
3. Penerimaan Marginal
(Marginal Revenue)
Penambahan penerimaan yang bersifat total
penerimaan atas penambahan satu unit output.
1. MACAM – MACAM ONGKOS
a. Harga subjektif,
adalah harga taksiran pembeli dan penjual terhadap barang
yang akan dibeli atau dijual.
yang akan dibeli atau dijual.
b. Harga objektif,
adalah harga yang disetujui atau disepakati kedua belah
pihak antara pembeli dan penjual.
pihak antara pembeli dan penjual.
c. Harga pokok,
adalah nilai uang dari barang-barang yang diberikan pada
produksi dan langsung berhubungan dengan hasil barang.
produksi dan langsung berhubungan dengan hasil barang.
d. Harga jual, adalah
harga pokok ditambah laba yang diharapkannya.
e. Harga pemerintah,
adalah yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya
harga dasar padi, beras, gula, terigu, semen dan sebagainya.
harga dasar padi, beras, gula, terigu, semen dan sebagainya.
f. Harga bebas,
adalah harga yang terdapat di pasaran antara penjual dengan
penjual yang diakibatkan adanya persaingan.
penjual yang diakibatkan adanya persaingan.
g. Harga dumping,
adalah harga yang ditentukan penjual, umpamanya harga
ekspor penjual di pasaran luar negeri untuk merebut pasaran international
dan menjual dengan harga yang lebih mahal di pasaran dalam negeri.
ekspor penjual di pasaran luar negeri untuk merebut pasaran international
dan menjual dengan harga yang lebih mahal di pasaran dalam negeri.
h. Harga gasal (Odd
price), adalah harga yang angkanya tidak bulat, misalnya
Rp9.999,00. cara ini maksudnya untuk memengaruhi pandangan konsumen
atau pembeli bahwa harga produk itu lebih murah.
Rp9.999,00. cara ini maksudnya untuk memengaruhi pandangan konsumen
atau pembeli bahwa harga produk itu lebih murah.
i. Harga daftar (List
price), adalah harga yang diberitahukan terlebih dahulu.
Dari harga produk ini biasanya pembeli akan memperoleh potongan.
Dari harga produk ini biasanya pembeli akan memperoleh potongan.
j. Harga neto (Net
price), adalah harga yang harus dibayar oleh pembeli.
Dengan perkataan lain harga neto adalah harga bersih.
Dengan perkataan lain harga neto adalah harga bersih.
2. KURVA ONGKOS
Kurva ongkos dibedakan menjadi:
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam ongkos produksi
jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi
seperti mesin,gedung dan tanah.Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah
kebijaksanaan bahan baku,tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos
variabel.Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan
ongkos variabel.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan :
1. AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
2. ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
3. AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
1. AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
2. ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
3. AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
Ongkos Produksi Jangka Panjang
Dalam ongkos produksi
jangka panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak
ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos
variabel. Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Dalam analisa
ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC. Kapasitas 1 ditunjukkan
oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3, dengan
demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta
ongkosnya.
3. PENERIMAAN
Penerimaan adalah segala penerimaan
produsen dari hasil penjualan outputnya.
Macam-macam dari penerimaan yaitu
diantaranya :
1) Total Penerimaan (Total
Revenue)
Total Revenue di singkat TR atau juga
bisa disebut dengan total penerimaan yaitu penerimaan dari hasil penjualan.
2) Penerimaan Rata-rata
(Avarage Total Revenue)
Average Total Revenue yang disingkat
AR atau yang lebih dikenal sebagai penerimaan rata-rata yaitu adalah rata-rata
penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, dan yang
diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan
barang yang dijual.
3) Penerimaan Marginal
(Marginal Revenue)
Marginal Revenue yang disingkat MR
atau juga bisa disebut dengan penerimaan marginal adalah suatu penambahan
penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unti output.
4. KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Keuntungan maksimum terdiri dari beberapa
bagian berikut :
1) Permintaan dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha sesuatu
perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua hal yang harus diperhatikan
yaitu :
a. Biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan
b. Hasil penjualan
dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
2) Permintaan Pasar dan Perusahaan
3) Hasil Penjualan Marginal,
Rata-rata dan Total, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
diantaranya
adalah :
a. Hasil pendekatan total
b. Hasil pendekatan
marginal
c. Hasil pendekatan
rata-rata
0 comments:
Post a Comment